Pages

09 Januari 2010

AZIMAT MENJERAT JEBAK PENCURI



Ketika tinggal dirumah kakek semasa masih kecil, Disuatu pagi penghuni seisi rumah dikagetkan oleh seorang yang tidak dikenal berada disudut ruangan tamu. Selain keduan mata, wajah orang itu ditutupi kain dengan kondisi terkulai lemas.
Tetapi kakek sebagai tertua dirumah menenangkan seisi rumah kemudian dengan sikap santai penuh senyum mendekati orang tidak dikenal itu.Tentu semua melihat itu merasa terheran-heran.
Setelah dibangunkannya orang tidak dikenal itu kemudian kakek mempersilahkan orang tidak dikenal itu membuka topeng/sebo kain agar dapat dikenali. Ternyata wajah dibalik topeng itu laki-laki setengah baya dari lain desa yang terkenal akan tingkah lakunya yang tidak terpuji kerab menjarah rumah warga.
Mengetahui itu tentu kami ingin memanggil warga untuk meminta bantuan meringkus dan membawanya ke RT. Sekonyong-konyong kakek melarang dan meredakan amarah semua. Kemudian membawa si pencuri keruangan makan dan memberi makan orang itu. Sikap ini tentu menambah heran kami yang melihat. Lebih heran lagi ketika setelah makan kakek malah memberi beberapa keping uang dan melepaskan si pencuri dengan sebelumnya diberi nasihat agar tidak mengulangi perbuatannya dan diwajibkan untuk bertobat agar selamat dunia akhirat.
Setelah sipencuri menghilang disudut jalan, kami bertanay pada sikap kakek yang ramah dan santun pada seorang yang nyata-nyata telah melakukan kesalahan memasuki rumah orang lain dimalam hari tanpa permisi alias rencana mau maling.
Kakek dengan gaya senyumnya menjawab bahwa hal itu kakek lakukan karena mengetahui sipencuri sudah tidak berdaya pengaruh sesuatu kekuatan yang terdapat dirumahnya. Efek dari kekuatan itu sangat fatal, yaitu siapa saja yang ingin mencuri atau menjarah rumah atau tempat yang telah dipagari maka akan lumpuh tiada daya. Dan kakek yakin siapa saja akan tobat karena pengalaman yang membahayakan, menakutkan dan memalukan itu. Itulah salah satu hikmah dari rajahan tersebut diatas. Wallahu a’lam.