Tidaklah cukup melakukan pencegahan terhadap hama seperti wereng, tikus, babi/celeng, monyet, gajah, ulat dengan memakai alat modern saja. Disamping biayanya terlalu mahal juga membutuhkan tenaga tidak sedikit.
Zaman dahulu, nenek dan kakek kita tidak kenal yang namanya pupuk, tidak kenal yang namanya pestisida, bahkan semua dilakukan secara manual. Namun berkat ketabahan dan ketekunan mereka di iringi keyakinan yang kuat semua mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
Kita di era modern yang serba tehnologi sains ini tentu tidak boleh melupakan atau meninggalkan petuah para leluhur kita zaman dahulu begitu saja. Masih banyak peninggalan mereka yang harus kita gali bahkan lestarikan untuk menjadi spirit kita dalam meraih keinginan atau keuntungan.
Salah satunya seperti “Rajahan Tolak Hama” ini. Dengan menulisnya di kertas putih polos pada empat carikan kerta lalu dibungkus rapi dan ditanam pada empat sudut kebun atau ladang, maka dengan karomah yang terkandung didalam rajahan ini semua hama dan penyakit tanaman tidak akan mampir apalagi mengganggu semua tanaman. Perlu di ingat bahwa menulis dan menanamnya pada “jum’at Kliwon” menurut tanggalan jawa.