Pages

27 Februari 2010

ILMU BARA API PECINTA

Ada nasehat orang-orang tua menyebutkan “jangan bermain api, nanti akan membakar diri”.  Mungkin pepatah ini cocok diberikan kepada seorang pecinta yang gagal. karena kegagalan cintanya maka terjadilah keadaan yang tidak menyenangkan seperti makan tidak enak, tidurpun tidak nyenyak, bahkan ada yang melakukan penganiayaan terhadap dirinya sendiri seperti mabuk-mabukan, dan sebagainya.

Semua itu penyebabnya adalah sebuah kata yang disebut cinta. Tentu saja sebagian orang pernah merasakan cintanya ditolak mentah-mentah, artinya ketika hati sedang berbunga-bunga cinta tiba-tiba sang pasangan memutuskan cinta secara sepihak tanpa alasan.

Lebih menyakitkan lagi, ketika sedang asyiknya bermadukan cinta tiba-tiba pasangan yang dicintai memutuskan hubungan dengan alasan yang dibuat-buat (cari seribu alasan). Biasanya sang pasangan memutuskan hubungan cinta dengan menyalahkan kita agar kita tersudut dan tidak berdaya untuk mebela diri.

Lakukanlah pengalaman berikut ini untuk dijadikan sarana mengembalikan cinta pasangan. Dengan niat baik dan tulus ingin menjadikan SI DIA pasangan hidup maka hatinya akan terbakar dan api cinta yang telah padam akan membara kembali.

Sayangnya, apabila ilmu ini dalam mempraktekkannya tidak melalui proses khusus maka bisa jadi tidak akan muncul tuahnya.

Inilah ilmu bara api cinta:







caranya:
  • Ambillah 21 (dua puluh satu) helai daun/sebarang daun.
  • Tulis rajah diatas pada masing-masing daun
  • setelahnya, bakarlah 21 daun itu pada bara api
Ini afirmasi yang diucapkan ketika membakar daun rajah:

“Bukan aku membakar daun rajah ini, tetapi membakar hati si …(sebutkan namanya)..jadi cinta, kasih, sayang, berahi padaku. Terbakarlah hati si …(sebutkan namanya)…, yang benci jadi suka, yang liar jadi tunduk. Terciptalah di hati si…(sebut namanya) cinta yang membara padaku. Datanglah si …(sebut namanya) bersama cinta, kasih, sayang, berahi padaku tiada tertahankan. Jika tiada datang maka gila siang, gila malam, gila petang gila pagi si…(sebut namanya) padaku”