Berikut ini penyebab Allah melimpahkan hamba-Nya dengan rezeki yang luas dan perasaan kaya atas segala pemberian-Nya. Berdasarkan konsep rezeki yang telah disebutkan bahwa Allah memberi jalan kepada setiap hamba-Nya memperoleh rezeki dalam berbagai bentuk yang untuk kebaikan dunia dan akhirat. Di antaranya:
1. Menyempatkan diri beribadah
Allah tidak sia-siakan pengabdian diri hamba-Nya, seperti firman-Nya dalam hadis qudsi:
“Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu.” (Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.)
2. Memperbanyak istighfar
Istighfar adalah rintihan dan pengakuan dosa seorang hamba di depan Allah, yang menjadi sebab Allah jatuh kasih dan kasihan pada hamba-Nya lalu Dia berkenan melapangkan jiwa dan kehidupan si hamba. Sabda Nabi s.a.w.:
“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah s.w.t akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a.)
3. Tinggalkan perbuatan dosa
Istighfar sia-sia di sisi Allah jika masih berbuat dosa. Dosa bukan saja membuat hati resah malah menutup pintu rezeki. Sabda Nabi s.a.w.:
“… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi)
4. Sentiasa ingat Allah
Banyak ingat Allah membuat hati tenang, tenteram dan kehidupan pun terasa lapang. Ini rezeki yang hanya diberikan Allah kepada orang beriman. Firman-Nya:
“(yaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d: 28)
5. Berbakti dan mendoakan ibu bapa
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah s.a.w. berpesan agar siapapun yang ingin dipanjangkan umur dan ditambahi rezekinya, hendaklah berbakti kepada ibu bapanya dan menyambung tali kekeluargaan juga tali silaturrahmi. Baginda s.a.w. juga bersabda:
“Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya.” (Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim)
Mendoakan ibu bapa juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Nabi s.a.w.:
“Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah) daripadanya.” (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)
6. Berbuat baik dan menolong orang yang lemah
Berbuat baik kepada orang yang lemah ini termasuklah menggembirakan dan menyayangi orang tua, orang sakit, anak yatim dan fakir miskin, juga isteri dan anak-anak yang masih kecil. Sabda Nabi s.a.w.:
“Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)
7. Tunaikan hajat orang lain
Menunaikan hajat orang menjadi sebab Allah lapangkan rezeki dalam bentuk tertunainya hajat sendiri, seperti sabda Nabi s.a.w.:
“Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya” (Riwayat Muslim)
8. Banyak berselawat
Ada hadis yang menganjurkan berselawat jika hajat atau cita-cita tidak tertunai kerana selawat itu dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kesukaran serta meluaskan rezeki dan menyebabkan terlaksananya semua hajat. Wallahu a’lam.
9. Buat kebajikan banyak-banyak
Ibnu Abbas berkata:
“Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya.”
10. Berpagi-pagi
Menurut Rasulullah s.a.w., berpagi-pagi (awal aktivitas harian sebaiknya selesai solat Subuh berjemaah) adalah amalan yang berkat.
11. Menjalin silaturrahim
Nabi s.a.w. bersabda:
“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya.” (Riwayat Bukhari)
12. Melazimi kekal berwuduk
Seorang Arab desa menemui Rasulullah s.a.w. dan meminta pedoman mengenai beberapa perkara termasuk ingin dimurahkan rezeki oleh Allah. Baginda s.a.w. bersabda:
“Selalu berada dalam keadaan bersih (dari hadast) niscaya Allah akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan dari Sayidina Khalid al-Walid)
13. Bersedekah
Sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah buka pintu rezeki. Nabi s.a.w. bersabda kepada Zubair bin al-Awwam:
“Hai Zubair, ketahuilah bahwa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, niscaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, niscaya Allah menyedikitkan baginya.” (Riwayat ad-Daruquthni dari Anas r.a.)
14. Melazimi solat malam (tahajud)
Sebuah riwayat menyebutkan bahwa melazimkan solat tahajjud itu memudahkan memperoleh rezeki, menjadi sebab seseorang itu dipercayai dan dihormati orang dan doanya dikabulkan Allah.
15. Melazimi solat Dhuha
Amalan solat Dhuha yang dibuat waktu orang sedang sibuk dengan urusan dunia (aktivitas sehari-hari), juga memiliki rahasia tersendiri. Firman Allah dalam hadist qudsi:
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)
16. Bersyukur
kepada AllahSyukur artinya mengakui segala pemberian dan nikmat dari Allah. Lawannya adalah kufur nikmat. Allah berfirman:
“Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, niscaya Aku tambahi nikmat-Ku kepadamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku amat keras.” (Ibrahim: 7) Firman-Nya lagi: “dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (Al Imran: 145)
17. Mengamalkan zikir dan bacaan ayat Quran tertentu
Zikir dari ayat-ayat al-Quran atau asma’ul husna selain menenangkan, menjenihkan dan melunakkan hati, ia mengandungi fadilah khusus untuk keluasan ilmu, terbukanya pintu hidayah, dimudahkan faham agama, diberi kemanisan iman dan dilapangkan rezeki.
Misalnya, dua ayat terakhir surah at-Taubah (ayat 128-129) jika dibaca secara berkekalan sebanyak tujuh kali setiap selesai sholat, maka dikatakan menjadi sebab Allah melapangkan segalanya dalam kehidupan dan memurahkan rezekinya.
Salah satu nama Allah, al-Fattah (Maha Membukakan) dikatakan dapat menjadi sebab dibukakan pintu rezeki jika diwiridkan selalu; misalnya dibaca “Ya Allah ya Fattah” berulang-ulang, diiringi doa: “Ya Allah, bukalah hati kami untuk mengenali-Mu, bukalah pintu rahmat dan keampunan-Mu, ya Fattah ya ‘Alim.” Ada juga hadist menyebutkan, barang siapa mengamalkan baca an Alqur’an surah al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kepapaan dalam hidup. Wallahu a’am.
18. Berdoa
Berdoa menjadikan seorang hamba dekat dengan Allah, penuh bergantung dan mengharap pada rahmat dan pemberian dari-Nya. Dalam al-Quran, Allah memerintahkan kita untuk meminta ksegala sesuatu hanya kepada-Nya, niscaya Allah akan memperkenankan/menunaikan Do’anya.
19. Berikhtiar sekuatnya
Siapa yang mau berusaha, maka dia akan berhasil. Ini sunnatullah. Dalam satu hadis sahih dikatakan bahwa Allah memberikan dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan yang tidak dicintai-Nya,Tetapi agama hanya diberi Allah kepada orang-orang yang dicintai-Nya saja. (Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
Bagi orang beriman, tentulah dia perlu mencari penyebab murahnya rezeki dalam konteks yang luas. Misalnya, ingin jiwanya tenang maka dibacanya Quran, ingin memperoleh anak yang baik maka dididiknya anak tersebut sejak anak masih dalam kandungan, ingin tetap sehat maka dijaganya makanan dan memakan makanan yang baik dan halal, ingin mendapat jiran yang baik maka dia sendiri berusaha jadi baik, ingin mendapat rezeki berkat maka dijauhi semua yang haram.
20. Bertawakal
Dengan tawakal, seseorang itu akan merasa kaya rezeki. Firman Allah:
“Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan (keperluannya).” (At-Thalaq: 3)
Nabi s.a.w. bersabda:
“Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)
Kesemua yang disebut di atas adalah amalan-amalan yang menuju ketakwaan. Dengan takwa, Allah akan memberi jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkan), dan memberikan rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya. (Rujuk At-Talaq: 2-3)
Kesimpulannya, sebagai seorang Muslim, untuk murah rezeki kuncinya adalah melakukan amalan takwa. Amalan ini menjadi sebab jatuhnya kasih sayang Allah, lalu Allah limpahkan hamba-Nya dengan keluasan rezeki dan rasa kaya dengan pemberian-Nya.