Pages

07 Mei 2010

MURAH REZEKI TIADA PUTUS

Mendawamkan membaca doa berikut ini insya Allah akan mendapatkan kemudahan dalam hal rezeki (murah rezeki), juga rezeki yang masukpun tiada putusnya, bak ibarat:

- Korsek dipantai bertimbun-timbun berdamai-damai

- Air pasang dilaut tiada berperhentian

- Hujan lebat bertalu-talu

- Air sungai mengalir tiada berperhentian

- Air cucur / air terjun turun dari atas gunung tiada berperhentian

Inilah Do'a yang harus didawamkan dimaksud:


"Allaahu lathiifu bi 'ibaadihi yarzuqu man yasyaa -u wahuwalqowiyyul 'aziizu,
Allaahumma innii as aluka antarzuqnii rizqon halaalan
Waasi'an thayyiban min khairita'abin wala masyaqqatin
Wadhairin wal anshabi innaka 'alaa qulli syai-in qadiir"

JALAN KEKAYAAN

Rezeki itu yang menjamin Allah SWT dan diberikan kepada semua hamba-NYA, sedangkan ulat dalam batu saja diberi-NYA rezeki. Kemewahan dan kesempitan rezeki itu terserah kepada kehendak Ilahi yang maha memberi, manusia kemampuannya hanya mencari dan terus mencari sebagai bentuk usaha.

Bekerja tidak kenal lelah untuk mendapatkan rezeki sajapun belum dikatakan sempurna apabila tidak diiringi dengan do'a, makanya ada istilah "bekerja sambil berdo'a".

Demikian pula sebaliknya, berdo'a saja tanpa bekerja ibarat motor tidak ada mesinnya. Kedua upaya itu harus seiring seirama untuk keselarasan.

Barang siapa mendawamkan membaca isim ini:

"Ghoniyyu Nawaarol faqiiri ghonnii bilghinaa wa mughonni
fa a'dzaba lilqanaa 'ata manhala" 

Sebanyak 1000x pada tiap-tiap malam jum'at selama sepuluh jum'at, maka Insya Allah akan ditunjukkan jalan kekayaan. Karena kalau Allah ingin memberikan sesuatu maka tidak akan kurang sebab.

ANTI TIDUR

Kalau kita disuruh memilih dua pilihan: antara tidak tidur dan tidak makan untuk beberapa hari, mungkin sebagian orang memilih lebih baik tidak tidur dari pada tidak makan. Kenapa demikian? mungkin saja mereka berfikir apabila tidak makan dalam beberapa hari akan mengakibatkan sakit.

Hemat saya pilihan itu merupakan pilihan yang salah, sebab apabila seseorang tidak makan dalam 3 hari kondisinya masih mampu bertahan karena didalam tubuhnya masih ada kandungan air yang mampu memberi subsidi kepada bagian tubuh yang lain dalam kondisi apapun. Menurut pendapat pakar kesehatan, manusia sehat mampu bertahan tanpa makan minum hingga 60 hari lamanya.

Apa yang terjadi seandainya boleh makan tetapi tidak boleh tidur dalam beberapa hari? apalagi tidak boleh tidur dalam 3 sampai 10 hari, tentu saja hanya orang-orang terlatih yang mampu bertahan tidak tidur dalam waktu begitu lama. Sebab dalam 24 jam tubuh kita membutuhkan istirahat beberapa jam untuk refres atau keselarasan.

Tidur bisa saja dilakukan siang maupun malam, dan yang lazim dilakukan  orang adalah tidur pada malam hari selama 5 sampai 8 jam ditambah tidur sedikitnya 1 hingga 2 jam pada siang hari. Jika kelaziman tidur ini dilakukan dengan benar maka tubuh akan selalu segar dan awet muda.

Jika seseorang tidak mau tidur dalam beberapa hari atau beberapa jam karena bekerja sebagai piket, seperti TNI, POLRI, SATPAM, Security, HAnsip, Siskamling dan sebagainya, sebagai ikhtiar selain minum kopi dan merokok saya menukilkan suatu amalan yang Insya Allah berguna untuk mengusir "hantu tidur". Dengan menyingkirnya hantu tidur maka rasa kantuk tidak akan datang menyerang.

Inilah amalam yang dimaksud:

"Bismillahhirrahmaanirraahim
Inna rabbakumullaahulladzii khalaqassamawaati wal ardhi
fii sittati ayyaamin tsummas tawaa 'alal 'arsyi
ila minal muhsiniin"

Caranya:

Bacakan 11x ketika mata sedang diserang kantuk (mengantuk) pada air dalam mangkuk lalu AIRNYA sapukan kewajah.

WALLAHU A'LAM

MEMUDAHKAN HAFIZ DAN PENERANG HATI

Bagi orang yang bebal, bodoh amalkanlah ini:

” Wayaa hayyun idzhab mautu qolbii falam azala bidzikrika 
ya qoyyuumu maa dumtu muwashsholaa” 12x baca

Untuk memudahkan hafiz dan penerang hati amalkanlah selalu do’a ini:

“Allaahumma shalli wasallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin 
wa aalihi wa ash haabihi sholaatan laa nihaayata likamaalihi
wa ‘adadi kamaa lihi,  
Allaahummaj’al nafsii muthma innah tukminu biliqaa ika
watardha biqadhaa ika wataqna’u bi ‘athaa ika,
robbisyrahli shadrii wayassirlii amrii 
wahlul ‘uqdataa min lisaanii yafqahuu qaulii.”