Pages

03 Januari 2023

Kosekwensi Upaya Batiniyah

KONSEKWENSI UPAYA BATINIYAH

Ketika persoalan atau Tujuan ingin di selesaikan melalui jalan Batiniyah, apabila memakai Konsep Abah Kibayusejati maka akan dibantu sampai berhasil. Sekaligus menjadi anak didik (murid) karena akan dibimbing terus untuk melaksanakan solusinya atau mencapai tujuannya. Tidak ada ukuran waktunya dan lamanya dalam suatu keberhasilan. Selama masih yakin dan percaya maka usaha terus dijalankan.  

Menurut pengalaman beberapa kasus problem juga tidak bisa menjadi testimoni atau rujukan keberhasilannya suatu tujuan. Karena situasi dan Kondisi sangat mempengaruhi suatu tujuan itu cepat sampai atau bahkan sama sekali tidak pernah sampai. Lebih baik disampaikan pahit di awal dari pada disampaikan manis diawal ternyata rasa jambu bahkan terasa sangat pahit ketika di jalani.

Menurut Abah. Dalam usaha Metafisik atau usaha kebatinan (Batiniyah) maupun memakai benda-benda yang mengandung mistik..tidak ada jaminan keberhasilan. Maka tidak ada kalimat PASTI. Karena Manusia merupakan mahluk di wajibkan berusaha, maka banyak orang terus berusaha atau menjalankan upaya-upaya tersebut karena menyadari bahwa ALLAHU SHOMAD (Allah tempat meminta). Maka kita meminta kepadaNya. 

Allah berjanji:
"Ud'uni astajib lakum (berdoalah pada-Ku niscaya akan aku kabulkan)". Janji ini membuat orang-orang menjadi semangat dalam berusaha di BUMI kemudian berharap akan menggetarkan LANGIT.

Ungkapan Arab "Man Jadda Wa Jadda" memiliki arti, barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti berhasil. Untuk bersungguh-sungguh harus diawali dengan niat yang baik atas segala yang kita inginkan. Sebab, niat merupakan pondasi utama untuk membentuk komitmen dalam mewujudkan impian-impian yang akan dicapai.

Bukan hanya dijadikan pegangan hidup bagi banyak orang. Ungkapan Man Jadda Wa Jadda juga banyak mengilhami lahirnya karya-karya besar yang mengagumkan. Meski banyak kegagalan yang dilakukan akhirnya berkat ketekunan dan kegigihan akhirnya tujuan dan impiannya tercapai bukan saja untuk dirinya sendiri bahkan berguna bagi umat manusia.

Begitu juga ketika orang benar-benar serius melakukan apa yang dia mau, bukan tidak mungkin seseorang itu menjadi seorang ahli atau menjadi ahli dalam sesuatu. Man ta'awwada 'ala syai in Shoro ahlahu (Siapa terbiasa dengan melakukan sesuatu, dia akan menjadi ahlinya).