Rezeki itu yang menjamin Allah SWT dan diberikan kepada semua hamba-NYA, sedangkan ulat dalam batu saja diberi-NYA rezeki. Kemewahan dan kesempitan rezeki itu terserah kepada kehendak Ilahi yang maha memberi, manusia kemampuannya hanya mencari dan terus mencari sebagai bentuk usaha.
Bekerja tidak kenal lelah untuk mendapatkan rezeki sajapun belum dikatakan sempurna apabila tidak diiringi dengan do'a, makanya ada istilah
"bekerja sambil berdo'a".
Demikian pula sebaliknya, berdo'a saja tanpa bekerja ibarat motor tidak ada mesinnya. Kedua upaya itu harus seiring seirama untuk keselarasan.
Barang siapa mendawamkan membaca isim ini:
"Ghoniyyu Nawaarol faqiiri ghonnii bilghinaa wa mughonni
fa a'dzaba lilqanaa 'ata manhala"
Sebanyak
1000x pada tiap-tiap malam jum'at selama sepuluh jum'at, maka Insya Allah akan ditunjukkan jalan kekayaan. Karena kalau Allah ingin memberikan sesuatu maka tidak akan kurang sebab.