Seorang atasan atau pemimpin merupakan Top Manajemen dalam Segala hal disuatu birokrasi organisasi. Baik itu di pemerintahan, swasta, bumn, tni, polri, ormas dan sebagainya.
Untuk melobi seorang atasan agar anda sebagai bawahan bisa memperkenalkan atau memasukkan program kerja atau laporannya diterima Tentu saja bukan hal mudah. Selain kerangka laporan yang diajukan itu memberi dampak positif atau keuntungan secara langsung maupun tidak langsung, tentunya diperlukan keyakinan kuat bahwa program kerja tersebut diterima.
Karakter seorang atasan tentu saja berbeda-beda. Ada yang bersifat terbuka, ada yang bersifat tertutup. Ada yang bersifat baik, tetapi ada pula yang bersifat arogan.
Doa berikut ini untuk anda yang menginginkan lobinya diterima oleh atasan, dibaca dengan hati penuh ke ikhlasan dan keyakinan:
“Bismillaahi ‘alaa nafsii wa maalii wa diinii allaahumma radhdhinii biqadhaa ika wa baarik lii bimaa quddira lii hatta la uhibbu ta’jiila maa akhkharta wa ta’khiira maa ajalta.”
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah atas diriku, hartaku dan agamaku. Ya Allah, ridhakanlah dengan ketentuan-Mu dan berkatilah dengan apa saja yang ditakdirkan kepadaku sehingga aku tidak menyukai apa saja yang membuat tergesa mendapatkan yang Engkau perlambatkan dan membuatku tidak suka mengakhirkan terhadap yang Engkau percepat.”
Untuk melobi seorang atasan agar anda sebagai bawahan bisa memperkenalkan atau memasukkan program kerja atau laporannya diterima Tentu saja bukan hal mudah. Selain kerangka laporan yang diajukan itu memberi dampak positif atau keuntungan secara langsung maupun tidak langsung, tentunya diperlukan keyakinan kuat bahwa program kerja tersebut diterima.
Karakter seorang atasan tentu saja berbeda-beda. Ada yang bersifat terbuka, ada yang bersifat tertutup. Ada yang bersifat baik, tetapi ada pula yang bersifat arogan.
Doa berikut ini untuk anda yang menginginkan lobinya diterima oleh atasan, dibaca dengan hati penuh ke ikhlasan dan keyakinan:
“Bismillaahi ‘alaa nafsii wa maalii wa diinii allaahumma radhdhinii biqadhaa ika wa baarik lii bimaa quddira lii hatta la uhibbu ta’jiila maa akhkharta wa ta’khiira maa ajalta.”
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah atas diriku, hartaku dan agamaku. Ya Allah, ridhakanlah dengan ketentuan-Mu dan berkatilah dengan apa saja yang ditakdirkan kepadaku sehingga aku tidak menyukai apa saja yang membuat tergesa mendapatkan yang Engkau perlambatkan dan membuatku tidak suka mengakhirkan terhadap yang Engkau percepat.”