HATI NURANI
27 September 20220 komentar
(Kitap Teles)
Berbagai pendapat bijak orang-orang besar tentang Kitab Teles.
Hati Nurani adalah Kitab TELES adalah suatu proses kognitif yang menghasilkan perasaan dan pengaitan secara rasional berdasarkan pandangan moral atau sistem nilai seseorang.
Selain Hati Nurani, kitab TELES juga disebut Wahyu Personal atau suara Hati dan secara luas dikatakan bahwa hati nurani itu sebagai pengadilan internal.
Kitab teles berbeda dengan emosi atau pikiran yang muncul akibat persepsi indrawi atau refleks secara langsung, seperti misalnya tanggapan sistem saraf simpatis.
Dalam bahasa awam, hati nurani sering digambarkan sebagai sesuatu yang berujung pada perasaan menyesal ketika seseorang melakukan suatu tindakan yang bertentangan dengan nilai moral mereka.
Nilai moral seorang individu serta ketidaksesuaiannya dengan penafsiran pemikiran moral keluarga, sosial, budaya, maupun sejarah, dipelajari dalam studi relativisme budaya dalam bidang dan praktik psikologi.
Sejauh mana peran hati nurani dalam menggerakkan penilaian moral seseorang sebelum bertindak dan apakah penilaian moral tersebut memang atau sebaiknya didasarkan pada akal budi, telah memercik perdebatan yang sengit antara filsafat Barat melawan teori-teori romantisme dan gerakan reaksioner lainnya setelah berakhirnya Abad Pertengahan.
Metafora yang biasanya digunakan untuk hati nurani adalah "suara hati", sementara Sokrates bergantung kepada sesuatu yang disebut oleh orang-orang Yunani Kuno dengan nama "suara daimonik", yakni semacam suara hati yang menjauhkan diri (apotreptikos) dari kesalahan dan hanya terdengar saat ia akan membuat kesalahan.
Kitab Teles, sebagaimana sebuah konsep dalam hukum nasional dan internasional, semakin sering dianggap sebagai konsep yang berlaku di seluruh dunia, serta telah mendorong banyak TINDAKAN TERKENAL yang dilakukan demi kebaikan bersama.
Hati nurani juga merupakan topik bahasan dalam berbagai karya sastra, musik, dan film.
Mistikus Abad Pertengahan dari Flandria, Jan van Ruysbroeck, juga menilai bahwa hati nurani yang benar memiliki empat aspek yang diperlukan untuk menjadikan manusia adil dalam hidup yang aktif dan kontemplatif:
1. JIWA bebas, yang menyukai dirinya sendiri karena cinta.
2. INTELIGENSI yang dicerahkan dengan kasih.
3. KEBAHAGIAAN yang menghasilkan dorongan.
4. DIRI SENDIRI yang hilang di dalam rengkuhan.
Objek abadi itu (Kitab Teles), yang merupakan pemberkatan paling tinggi dan utama orang-orang bijaksana memahami hal ini, dan memasukkan diri mereka ke dalam sebuah benda tertentu yang tidak berbatas.
Gagasan yang idealis seperti demikian juga dapat ditemukan dalam tulisan Joseph Butler, yang mengatakan bahwa Kitab Teles atau hati nurani diberikan oleh Tuhan, harus selalu dituruti, bersifat intuitif, dan harus dipandang sebagai:
"RAJA KONSTITUSIONAL dan FAKULTAS MORAL UNIVERSAL"
Kitab Teles tidak hanya memberikan dirinya sendiri kepada kita untuk memperlihatkan kepada kita jalur yang mesti kita lewati. Lebih daripada itu, kitab teles juga memiliki otoritas."
Spekulasi etis menekankan kepada 2 prinsip regulatif dalam sifat manusia, yakni:
1. Cinta diri (pencarian kebahagiaan individual).
2. Kebaikan (kasih sayang dan pencarian kebahagiaan untuk pihak lain).
Kedua prinsip ini berada di dalam kitab Teles/hati nurani (hal ini juga terkait dengan agape dalam etika situasional).
Sementara, kitab teles cenderung lebih otoritatif dalam penilaian moral. Hal ini disebabkan karena hati nurani lebih mungkin bersikap jelas dan pasti (berbanding terbalik dengan nafsu pribadi, yang cenderung berubah-ubah dan mudah tiba pada kesimpulan yang berbeda-beda).
Meskipun belum ada kesepakatan mengenai definisi kitab teles atau peranannya dalam PEMBUAT KEPUTUSAN ETIS, ada tiga pendekatan yang mencoba menjelaskan hati nurani.
Yaitu: Pendekatan keagamaan, Pendekatan sekuler, dan
Pendekatan filosofis.
Pandangan lain menyebutkan bahwa hati nurani yang sadar, namun terlalu penasaran atau tidak dilatih dengan baik, dapat merintangi seseorang melakukan tindakan praktis dan solutif.
Di ibaratkan dengan kuda: "Seperti kuda yang tidak dilatih dengan baik, kuda itu akan mengejar semua burung yang keluar dari semak."
Di abad ke-18 dan 19, terjemahan Jerman tulisan suci filsafat Hindu dan Buddhis kuno mulai tersedia dan mulai memengaruhi filsuf seperti Schopenhauer.
Schopenhauer berpendapat bahwa di dalam pikiran yang sehat, yang mengGANGGU hati nurani adalah TINDAKAN (ACTION), bukan KEINGINAN atau PIKIRAN: "hanya tindakan kita yang membuat kita BERCERMIN DIRI".
Menurut Schopenhauer, hati nurani yang baik akan kita alami setelah setiap perbuatan tanpa pamrih muncul dari kesadaran langsung mengenai kedirian internal kita di hadapan fenomena orang lain.
Dengan perbuatan tanpa pamrih tersebut, kita menjadi sadar bahwa "kedirian nyata kita tidak hanya hadir dalam diri fisik saja, yakni manifestasi ini; akan tetapi juga di dalam semua makhluk yang hidup. Dengan hati nurani, hati ini terasa lebih luas; egoisme membuatnya menjadi sempit."
Immanuel Kant, figur utama Abad Pencerahan, mengklaim bahwa ada dua hal yang mengisi pikirannya dengan kekaguman dan ketakjuban, dan ia semakin kagum dan takjub semakin sering dan semakin dalam ia pikirkan:
"Langit berbintang di atas saya, dan hukum moral di dalam saya... hukum moral bermula dari diri saya yang tidak tampak, dari kepribadian saya, dan menunjukkan saya di sebuah ALAM SEMESTA yang tidak terbatas, tempat saya menyadari bahwa diri saya sendiri hadir dalam sebuah hubungan yang universal dan penting (dan, untuk langit berbintang, diperlukan)."
"HUBUNGAN UNIVERSAL" yang dimaksud di sini adalah IMPERATIF.
Kant merasa bahwa hati nurani kritis adalah semacam PENGADILAN INTERNAL, yang di dalamnya pikiran kita menyetujui atau menyalahkan satu sama lain.
Ia mengakui bahwa orang-orang yang DEWASA SECARA MORAL sering kali menggambarkan rasa cukup atau keDAMAIan dalam JIWA setelah mengIKUTI hati nuraninya untuk meLAKUKAN sebuah keWAJIBan.
Di sisi lain, 'Kant juga berargumen bahwa agar aksi-aksi tersebut memproduksi kebajikan, MOTIVASI AWALnya harus merupakan kewajiban saja, dan seseorang tidak bisa mengharapkan perasaan menyenangkan atau damai tersebut.
Ada yang mengedepankan pandangan yang sama, bahwa hati nurani dengan cara tertentu menghubungkan manusia dengan sebuah KESATUAN METAFISIS yang lebih besar.
Juga hati nurani sebagai suatu perasaan yang menyemangati diri kita, meskipun diterpa gairah untuk melakukan hal yang berlawanan, menuju dua harmoni.
Harmoni pertama yakni antara pikiran dan gairah kita, dan harmoni kedua antara masyarakat dan anggotanya:
"KAUM LEMAH dapat meminta hati nurani KAUM KUAT, dan permintaan ini, meskipun kadang tidak berhasil, akan selalu mengGANGGU yang KUAT."
Akan tetapi, sejauh mana pun kita telah rusak oleh KEKUASAAN dan KEKAYAAN, baik sebagai PEMILIK maupun sebagai KORBAN, ada sesuatu di dalam diri kita yang mengingatkan kita bahwa keRUSAKan ini adalah "MELAWAN ALAM".
Demikianlah semoga bermanfaat.
Salam Hati Nurani
Popular post
-
Tentu kita mengenal yang namanya Kemenyan atau Dupa. Ini biasa dipergunakan untuk memberi aroma tertentu pada ruangan. Kemenyan sangat unik ...
-
Karena sudah berkembangnya orang mengenal azimat bahkan memanfaatkannya sebagai sarana berbagai keperluan sangatlah penting dan wajib untuk ...
-
Kunci latihan dalam panduan ini adalah variasi dari teknik membesarkan penis cara Arab (jilq). Teknik ini sudah berumur ratusan tahun dan m...
-
Indonesia memiliki banyak sekali tumbuhan herbal yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah tanaman Jarak Pagar, ya...
-
DO'A NABI SULAIMAN: Allaahumma adkhilnma fii suurri sulaimaana, wamalaka sulaimanu minalmasyriqi wal maghribi, bizaatihi, washi...
-
DO'A AKASAH TERJEMAH DO'A AKASAH Dengan Asma' Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih.Ya Allah, tetapkanlah shalawat dan sala...
-
KENING KANAN Sekiranya kamu mempunyai tahi lalat pada kening sebelah kanan, kamu dikatakan seorang yang mempunyai akal yang cerdik dan cekap...
-
Adalah diriwayatkan oleh Rasulullah SAW pada suatu hari sedang baginda duduk di dalam masjid Madinah, maka Jibril pun datang membawa fi...
-
Barang siapa yang selalu lupa karena faktor usia tua atau memang punya sifat pelupa, maka untuk menghilangkan sifat pelupa menjadi seorang y...
-
A. Cara pertama 1. Basuhlah venis dengan air hangat berulang ulang hingga segar 2. Lalu urut-urut hingga merah dan menegang 3. Usaplah denga...
WhatSapp: +6285756319199
Karier anda, Usaha atau dagangan http://kibayusejati.blogspot.com/
Pagar rumah/tempat usaha, Pagar badan, Jual Beli tanah/rumah, Menyadarkan Selingkuh PIL/WIL, Mengunci Agar Suami/istri Berangsur-angsur berhenti dari berselingkuh, Mustika / Batu Mulia, Ruwatan buang Goib, Anak kurang cerdas, Menambah kharisma/wibawa, Agar disayang atasan/majikan, sulit jodoh, Pengasihan, Mengobati Impoten/loyo dan lemah Syahwat, Mani encer, Membantu Penglarisan
Jangan ragu untuk menghubungi kami, kami akan bantu anda semaksimal mungkin. kesuksesan anda komitmen kami.
Kontak Person
KONSULTASI PROBLEM
HUBUNG:
KIBAYUSEJATI
WhatSapp: +6285756319199
WhatSapp: +6285756319199
Atau Melalui Surat Elektronik:
Email : kibayusejati@gmail.com