..Hubungi: ..+6285756319199...Email: kibayusejati@gmail.com...Dengan Lautan Karomah Dan Samudra Hidayah Dari Alloh….. ..Kami bermaksud membantu Masalah Anda...Terbuka Untuk Semua.... Hubungi: +6285756319199...Email: kibayusejati@gmail.com...

MEDITASI

06 Februari 20190 komentar


METODOLOGI MEDITASI

Dari segi metodologi, secara garis besar meditasi terbagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Meditasi dengan objek
2. Meditasi tanpa objek.

Meditasi dengan objek selalu memiliki tujuan tertentu dan mempunyai teknik atau metode untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan meditasi objek bisa banyak ragamnya. Misalnya, meditasi untuk mencapai ketenangan, kedamaian, kebahagiaan, keheningan, kekosongan. Ada meditasi untuk mendapatkan pengampunan, pembebasan, cinta, welas asih, kemurahan hati, atau keutamaan-keutamaan lain. Ada meditasi untuk penyembuhan diri atau untuk menyembuhkan orang lain.

Ada meditasi dengan objek untuk mengembangkan daya kontak batin (telepati) agar mampu membaca pikiran atau keadaan mental orang lain, untuk mengembangkan daya terawang jauh (clairvoyance) agar mampu mengetahui objek atau kejadian dari jarak jauh, untuk mengembangkan tenaga dalam (psikokinesis) agar bisa mempengaruhi pikiran, perasaan, atau kehendak pada benda atau orang lain tanpa medium atau sarana yang dikenal. Ada meditasi untuk mengetahui peristiwa yang akan terjadi (prekognisi) atau peristiwa yang telah terjadi (retrokognisi) tanpa proses yang dikenal akal maupun indra. Ada meditasi untuk melihat kehidupan diri pada masa lampau (regresi hypnosis) atau untuk melihat kehidupan diri di masa yang akan datang (progresi hypnosis). Ada meditasi untuk merasakan pengalaman di luar tubuh (meraga sukma).

Ada meditasi dengan objek untuk bisa melihat dan berkomunikasi dengan alam roh atau makhluk halus. Meditasi untuk mencapai kesatuan dengan alam semesta ataupun bersatu dengan Tuhan termasuk dalam kelompok ini.

Karena tujuan meditasi objek beragam, maka teknik atau metode yang dikembangkan juga banyak macamnya. Ada meditasi yang berfokus pada nafas atau sensasi tubuh. Ada meditasi dengan menggunakan bantuan musik atau lagu. Ada meditasi dengan mendaraskan atau mengulang-ulang mantra atau ayat-ayat suci.

Ada meditasi yang menggunakan daya-daya jiwa seperti pikiran, ingatan, kehendak. Ada meditasi yang menggunakan daya penalaran. Ada pula meditasi yang menggunakan daya-daya imajinasi atau visualisasi.

“Titik Hening – Meditasi Tanpa Obyek”.

Berbeda dari meditasi dengan objek, meditasi tanpa objek tidak memiliki tujuan apapun selain sadar dari saat ke saat dalam waktu yang lama. Karena tidak memiliki tujuan apapun selain berada dalam keadaan-sadar dalam waktu yang lama, maka tidak ada pula teknik atau metode untuk mencapai tujuan tersebut.

Kesadaran meditatif dalam meditasi tanpa objek tidak bisa sengaja dilatihkan, tidak bisa dicapai dengan daya upaya atau dengan kekuatan kehendak, bukan hasil dari teknik atau metode tertentu. Kesadaran meditatif ini datang dengan sendirinya ketika orang sadar bahwa tidak sadar. Kesadaran meditatif ini muncul tanpa disengaja, tidak bisa diduga, tidak bisa diantisipasi, tidak bisa diharapkan, bukan hasil dari keinginan, kehendak atau daya upaya. Ia datang bagaikan pencuri di malam hari ketika seluruh gerak batin berhenti dan diam.

Kesadaran meditatif dalam meditasi tanpa objek berbeda dari kesadaran meditatif dengan objek. Kesadaran meditatif dalam meditasi dengan objek masih bekerja dalam lingkup pikiran/ego/diri yang halus. Sebaliknya, kesadaran meditatif dalam meditasi tanpa objek beroperasi di luar pikiran/ego/diri.

Kesadaran meditatif dalam meditasi dengan objek masih dipengaruhi oleh doktrin, kepercayaan, atau konsep-konsep teologis, filosofis atau metafisik yang di 'batinkan' dalam diri si pemeditasi.

Sementara kesadaran meditatif dalam meditasi tanpa objek bebas dari doktrin, bebas dari kepercayaan, dan bebas dari konsep-konsep.

Kebenaran yang ditangkap oleh kesadaran meditasi dengan objek adalah kebenaran yang terbatasi atau terkondisi oleh kepercayaan atau pengetahuan. Oleh karena itu, ada banyak kebenaran menurut doktrin yang berbeda-beda dan ada banyak jalan untuk mencapainya.

Sementara dalam kesadaran meditasi tanpa objek, kebenaran doktrinal bukanlah kebenaran sejati. Sebab untuk mencapai kebenaran sejati, tidak ada jalan. Kalaupun ada, jalan itu tidak lain adalah kesadaran meditatif yang melampaui kesadaran pikiran.

Kehadiran seorang guru dalam meditasi dengan objek sangatlah dibutuhkan, karena tanpa kehadiran seorang guru pemeditasi bisa mengalami gangguan mental tertentu.

Sementara dalam meditasi tanpa objek, kehadiran seorang guru pendamping tidak dibutuhkan. Meditasi tanpa objek juga tidak membawa resiko atau bahaya apapun.

Ego/diri dalam kesadaran meditasi dengan objek dimengerti sebagai suatu entitas ontologis yang dipercaya bisa berevolusi dari ego/diri yang rendah menuju ego/diri yang tinggi, dari ego/diri yang palsu menuju ego/diri yang sejati.

Sementara dalam meditasi tanpa objek ego/diri merupakan entitas ilusif yang diciptakan pikiran. Ego/diri tidak bisa menjadi baik atau tidak bisa mencapai kebaikan yang sesungguhnya. Kebaikan yang sesungguhnya terlahir ketika ego/diri diruntuhkan seluruhnya.

Perubahan batin dalam meditasi dengan objek merupakan suatu hasil dari proses pengolahan diri atau pergulatan batin yang panjang dalam waktu tertentu.

Sementara perubahan batin dalam meditasi tanpa objek terjadi seketika, di luar waktu yang dikehendaki, tanpa pergulatan ataupun konflik batin.

Pengalaman dalam meditasi dengan objek menjadi sangat penting. Lewat pengalaman, orang belajar untuk meningkatkan kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan. Semakin memiliki banyak pengalaman, orang tumbuh dalam kearifan.

Sementara dalam meditasi tanpa objek, kearifan terlahir bukan sebagai akumulasi pengalaman. Kearifan yang sesungguhnya akan terlahir ketika seluruh pengalaman runtuh atau keterkondisian batin oleh pengalaman berakhir secara total.

Dalam meditasi dengan objek, mengumpulkan dan memiliki pengalaman merupakan hal yang amat penting; sementara dalam meditasi tanpa objek, tidak ada yang lebih penting daripada kemampuan melihat dalam kejernihan batin.

Untuk melihat dalam kejernihan, pengalaman, pengetahuan, kepercayaan yang seringkali menjadi latar penyaring dalam melihat justru dianggap menjadi perintang utama.

Terang atau kejernihan dalam melihat segala sesuatu membuat batin terbebaskan dari apa saja yang dilihat. Batin yang bebas dari keterkondisian adalah batin yang hening, murni, suci, dan kudus. Dengan batin yang hening tersebut, besar kemungkinan mampu melihat Sang Kebenaran Sejati..

Demikian, semoga bermakna dan bermanfaat.

Share this article :

Popular post

Apakah Anda dilanda masalah:


WhatSapp: +6285756319199

Karier anda, Usaha atau dagangan http://kibayusejati.blogspot.com/

Pagar rumah/tempat usaha, Pagar badan, Jual Beli tanah/rumah, Menyadarkan Selingkuh PIL/WIL, Mengunci Agar Suami/istri Berangsur-angsur berhenti dari berselingkuh, Mustika / Batu Mulia, Ruwatan buang Goib, Anak kurang cerdas, Menambah kharisma/wibawa, Agar disayang atasan/majikan, sulit jodoh, Pengasihan, Mengobati Impoten/loyo dan lemah Syahwat, Mani encer, Membantu Penglarisan

Konsultasikan problem anda dengan mengirimkan email kami. ceritakan dengan jelas segala permasalahan yang ingin anda konsultasikan dan Sertakan data anda seperti, nama lengkap anda, tanggal lahir, dan nama kedua orang tua kandung anda, agama, Alamat jelas, Nomor telp/HP serta Photo diri anda.

Setiap konsultasi baik melalui email ataupun sms akan kami tanggapi secepat mungkin, tetapi bila kesibukan kami menghalangi, paling lambat dalam 3 X 24 jam kami sudah akan memberi jawaban untuk anda

Jangan ragu untuk menghubungi kami, kami akan bantu anda semaksimal mungkin. kesuksesan anda komitmen kami.

Kontak Person

KONSULTASI PROBLEM
HUBUNG:
KIBAYUSEJATI


WhatSapp: +6285756319199

Atau Melalui Surat Elektronik:
Email : kibayusejati@gmail.com
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ABAH KIBAYUSEJATI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger