Terkadang kita merasa orang yang sangat tidak beruntung atas sikap penguasa dan orang-orang yang banyak duit. Akibat dari kekuasaan dan keuangan yang mereka miliki walhasil kita yang lemah /orang kecil dan tidak berkelimpahan uang akhirnya harus terdholimi dalam suatu urusan perkara persidangan dengan mendapatkan keputusan yang tidak adil.
Mungkin itu sudah menjadi warna dunia, dimana yang kuat berkuasa dan banyak harta dapat ‘mengutak atik’ hukum yang seyogyanya dalam perkara persidangan tersebut mendapat kekalahan, tetapi dikarenakan ‘kuku dan taringnya tajam’ akhirnya mendapatkan kemenangan.
Dimanakah keadilan yang hakiki??? Tentunya Neraca Tuhan Penguasa Seluruh Alam dan seisinya lah yang sebenar-benarnya peradilan.
Ilustrasi yang saya sampaikan diatas merupakan refleksi kehidupan. Ada yang kuat-ada pula yang lemah, Ada yang Cantik-ada yang buruk, Ada yang adil dan adalah pula yang tidak adil. Sepasang warna kehidupan itu saya ibaratkan sebuah koin mata uang yang berbeda pada masing-masing sisi, semua itu senantiasa mewarnai kehidupan nyata.
Kalau boleh jujur bahwa Sosok Sang Pencerah, Sosok Satrio Piningit, Sosok Manusia Super, yang kata orang dapat membantu siapa saja umat manusia dalam kesulitan. Kita sama merindukan, Pada Masa kecil kita…adalah mengenal sosok Pahlawan dalam cerita fiksi Manusia super seperti Supermen-Batman dan lain sebagainya. Mungkinkah ada di kehidupan nyata ini???
Des!!! Mari kita tinggalkan ulasan tadi.
Berikut ini saya nukilkan sebuah upaya atau sarana yang dapat dijadikan wasilah untuk memenangkan perkara didalam suatu persidangan. Dalam usaha bathiniyah ini kita memohon kehadirat ilahi robbi akan suatu keadilan dalam perkara persidangan sehingga yang benar itu akan menang dan yang salah itu akan kalah.
Upaya Bathiniyah ini sudah selalu saya praktekkan langsung dengan membantu doa ketika ada saudara-saudara kita yang sedang dirundung problem berurusan dengan hukum. Bukannya jaminan, tetapi Alhamdulillah dari pengalaman yang sudah dilalui…kemenangan lah yang didapat dari suatu perkara tersebut. Bukannya melakukan suatu pembenaran, kalau kita melakukan upaya lahiriyah dengan memakai jasa Lembaga Bantuan Hukum (LBH) atau Jasa Profesi Pengacara (Lawyer), maka artikel yang disampaikan ini merupakan upaya batiniyah sebagai wasilah dengan kekuatan ILAHIYAH seperti yang dilakukan oleh para AULIYAUUSH SHALIHIN.
A. Pada malam hari sebelum anda menghadiri persidangan, maka bacalah Surat QULHU, AL_FALAQ, ANNAS, Al-FATIHAH yang ditujukan pada RUH ORANG_ORANG yang Sholeh sebanyak masing-masing Surat 7x.
B. Sesudahnya bacalah do’a dibawah ini sebanyak 300 x (tiga ratus kali) atau lebih.
“Allahumma Rabbi Kulli Syai’in Biqudratika ‘Alaa Kulli Sayai’in, Ighfirlii Kulla Syai’in Fala Tas-alnii ‘an Kulli Sayi-‘in Birahmatika Ya Arhamar Raahimiin.’
Artinya:
“Ya Allah Tuhan segala sesuatu, Dengan Kekuasaan-Mu Atas Segala Sesuatu, Ampunilah Aku Segala Sesuatu, Maka Janganlah Kamu Meminta (Menuntut) Aku Dari Segala Sesuatu. Dengan Rahmat-Mu. Wahai Dzat Yang Paling Penyang di Antara Para Penyayang.”
C. Dilanjutkan mewirid dibawah ini sebanyak 300 x (tiga ratus kali) atau lebih.
“Allahumma yassir wa laa tu`asir. Allahumma Laa Sahla Illa Maa Ja’altahu Sahlan Wa Anta Taj’alul Hazna Idzaa Syi’ta Sahlaa.”
Artinya: “Ya Allah. Mudahkanlah…Jangan Persulit. Ya Allah tiada yang mudah selain yang kau mudahkan dan Engkau jadikan kesusahan itu mudah jika Engkau menghendakinya menjadi mudah.”
Ke esokan harinya sebelum pergi menghadiri sidang perkara maka bacalah doa berikut ini sebagai wasilah:
______________________________________________________
Allahumma yassir wa laa tu`asir..
(اللهم يسر و لا تعسر)
Ku ayunkan kalimat itu dalam langkah ku.
Berharap hari ini keberuntungan berpihak kepadaku.
Tentunya, atas kehendak-Nya.
Allahumma yassir wa laa tu`asir..
(اللهم يسر و لا تعسر)
Ku teriakan kalimat itu dalam diamku.
Berharap semua menjadi lancar tanpa hambatan apapun.
Tentunya, atas izin dari-Nya.
Allaumma yassir wa laa tu`asir..
(اللهمّ يسر و لا تعسر)
Ku bisikkan kalimat itu diantara keramaian.
Berharap kemudahan menyertai kesulitan yang ku alami hari ini.
Tentunya, atas kuasa dari-Nya.
Allahumma yassir wa laa tu`asir..
(اللهمّ يسر و لا تعسر)
Dan keyakinanku bertambah hari ini.
Hanya Dia, Rabb semesta Alam yang Maha Memberikan segalanya.
Yang Maha Berkehendak atas segalanya.
Tidak ada keraguan bagiku lagi.
Setelah ku yakini “Allahuma yassir wa laa tu`asir..”
Sesungguhnya DIA Maha memberikan Kemudahan terhadap perkara apapun.
“Ya Allah, Mudahkanlah. Jangan Engkau persulit..”
___________________________________________________________________